Pengertian Systematic Sampling
Pendidikan

Pengertian Systematic Sampling dan Contoh Penggunannya

Guna memudahkan proses pengambilan sample, maka membedakan sampling yang akan diambil menjadi penting. Dalam hal ini, perlu diketahui bahwa ada beberapa teknik pengambilan sample yang bisa digunakan, salah satunya adalah systematic sampling.

Systematic sampling merupakan salah satu bagian dari probability sampling. Secara singkat, probability sampling adalah teknik sampling yang digunakan di mana subjek dalam penelitian memiliki kesempatan yang sama guna diseleksi sebagai subjek dalam penelitian. 

Pengertian Systematic Sampling

Pengertian Systematic Sampling
Pengertian Systematic Sampling

Secara singkat, pengertian systematic sampling adalah cara pengambilan sample di mana sample pertama akan ditentukan secara acak. Setelahnya, sample yang diambil belakangan akan didasarkan pada satu interval tertentu.

Dalam teknik ini, setiap elemen populasi akan dipilih dengan penerapan jarak interval yang telah ditetapkan sebelumnya. Salah satu hal yang perlu diperhatikan bagi peneliti adalah detail dari nama semua populasi. Teknik systematic sampling termasuk teknik yang bisa digunakan dengan cepat.

Contoh #1 Systematic Sampling

Jika suatu penelitian memiliki total anggota populasi sebanyak 5000 orang dengan sample yang dikehendaki adalah 200 sample saja, maka setiap sample elemen populasi akan ditandai dengan nomor urut mulai dari 0001 hingga 5000. 

Dengan penomoran tersebut, maka guna menentukan jarak interval dari sample satu dan sample berikutnya berlaku rumus K = N/n.

Keterangan dari rumus tersebut adalah:

  • K: jarak interval
  • N: jumlah populasi
  • n: jumlah sample

Dengan rumus di atas, maka jarak interval pada contoh penelitian adalah K = 5000/200, didapatkan angka 25. Dengan demikian, maka 25 menjadi jarak interval untuk pengambilan sample.

Jika sample pertama yang didapatkan secara acak adalah populasi nomor 0002, maka sample berikutnya adalah nomor 0027 dengan jarak 25. Perhitungan dilakukan terus menerus hingga (n) atau jumlah sample terpenuhi sesuai yang dibutuhkan, yaitu 200 buah sample dalam kasus ini.

Contoh #2 Systematic Sampling

Seorang peneliti ingin menyelidiki tingkat kepuasan pelanggan di sebuah restoran cepat saji. Populasi pelanggan restoran tersebut terdiri dari 600 orang yang makan di restoran tersebut selama seminggu terakhir. Peneliti ingin mengambil sampel 40 orang dari populasi tersebut menggunakan metode sistematis dengan teknik pemilihan pertama secara acak.

Pembahasan:

  1. Pertama-tama, kita perlu menentukan jumlah sampel yang diinginkan. Dalam contoh ini, jumlah sampel yang diinginkan adalah 40 orang.
  2. Selanjutnya, kita perlu menentukan ukuran populasi. Dalam contoh ini, ukuran populasi adalah 600 orang.
  3. Kemudian, kita dapat menghitung interval sistematis dengan membagi ukuran populasi dengan jumlah sampel yang diinginkan: Interval sistematis = Ukuran populasi / Jumlah sampel Interval sistematis = 600 / 40 Interval sistematis = 15
  4. Setelah mendapatkan interval sistematis, langkah selanjutnya adalah memilih nomor acak antara 1 dan interval sistematis. Dalam contoh ini, kita akan menggunakan nomor acak 7.
  5. Berdasarkan nomor acak 7 yang telah dipilih, kita akan memulai pemilihan sampel dengan mengambil setiap ke-7 anggota dari populasi. Jika nomor acak adalah 7, maka sampel akan terdiri dari: 7, 22, 37, 52, 67, …, 597
  6. Dengan demikian, kita telah berhasil memilih sampel dengan menggunakan metode sistematis dari populasi pelanggan restoran cepat saji yang terdiri dari 40 orang.

Penting untuk dicatat bahwa metode sistematis ini memerlukan pemilihan elemen pertama secara acak untuk memastikan representasi yang lebih baik dari populasi keseluruhan. Dalam contoh di atas, pemilihan pertama menggunakan nomor acak antara 1 dan interval sistematis (7) untuk memastikan elemen-elemen yang berbeda mendapatkan kesempatan yang sama untuk dipilih ke dalam sampel.

Dengan penggunaan systematic sampling, maka proses pengambilan sample bisa dilakukan dengan cara yang sederhana dan tergolong mudah. Teknik ini bisa menjadi opsi yang tepat, terutama untuk penelitian dengan jumlah populasi yang cenderung besar.

Posted by
Muhamad Syarif

Mencari apa yang tidak dicari orang kebanyakan, menemukan apa yang hilang dari orang kebanyakan.